Disaat kondisi berteriak lebih keras dibandingkan firman Tuhan



Kejadian 12 : 10, ketika kelaparan timbul di negeri itu, PERGILAH Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.


Terkadang kondisi dan keadaan yang sedang kita alami membuat iman kita lemah seperti yang dialami oleh bapa orang beriman yaitu Abraham. Bila kita perhatikan dengan saksama tidak ada perintah Tuhan yang menyuruh Abram pergi ke Mesir, Tuhan hanya memintanya untuk pergi ke kanaan dan menetap di sana karena negeri itu yang akan diberikan oleh Tuhan kepadanya dan mengenai Mesir ini Tuhan sama sekali tidak berbicara apa - apa kepada Abram, ia mengambil keputusan itu sendiri tanpa melibatkan Tuhan dikarenakan kondisi yang terjadi saat itu yaitu sebuah kelaparan hebat melanda Kanaan. Sama seperti yang dialami oleh Abram terkadang kondisi dan keadaan hidup kita bersuara lebih keras dan kencang daripada suara Tuhan sehingga kita cenderung berfokus kepada keadaan kita daripada firman Allah. 


Melalui kisah ini kita sama - sama belajar untuk meletakkan fokus dan pandangan kita kepada Tuhan dan firmanNya melebihi kondisi kita, karena jika kita meletakkan fokus kita kepada kondisi kita yang akan kita temui bukanlah kehidupan atau pengharapan melainkan ketakutan, keraguan, kecemasan dan semua emosi negatif lainnya tetapi apabila kita meletakkan fokus kita kepada firman Tuhan maka kita akan menemukan kekuatan dan kehidupan. Memang benar untuk fokus kepada Tuhan itu adalah hal yang sangat sulit mengingat bahwa kita ini masih tinggal didalam daging, dan daging kita ini tidak suka dengan hal - hal yang rohani, tetapi bukan berarti tidak bisa kita lakukan. Tuhan Yesus berkata di dalam kitab Matius 26:41, Berjaga - jaga lah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah. Lewat ayat ini Tuhan Yesus sedang memberitahu kepada kita anak - anakNya bahwa kecenderungan daging kita selalu menolak untuk nurut kepada Allah maka Tuhan katakan daging itu lemah, artinya daging kita tidak akan suka dengan hal - hal yang rohani seperti doa, baca alkitab, beriman, ibadah dan sejenisnya itu mengapa orang yang masih hidup di dalam daging tidak akan bergairah dengan hal - hal rohani, demikian sebaliknya dengan roh, dikatakan roh memang penurut, artinya roh kita selalu menuruti apa kata Tuhan, suka akan doa, baca alkitab, ibadah, pelayanan dan sebagainya. Bila kita ingin lihat kemenangan - kemenangan yang Tuhan sediakan untuk kita maka kita tidak dapat hidup dengan daging kita mesti hidup dengan roh.

 

Apa yang harus kita lakukan untuk hidup dengan roh:

  1. Komitmen untuk rutin bersaat teduh, kebanyakan orang kristen meremehkan saat teduh secara pribadi biasanya orang akan rajin berdoa apabila kondisi sedang tidak baik - baik saja, itu mengapa banyak orang kristen yang gampang imannya bergeser, karena tidak rutin membangun hubungan pribadi dengan Tuhan. Bila kita ingin punya iman yang kokoh maka tidak bisa tidak kita harus dengan sengaja membangun hidup kita bergaul dengan Allah dan firmanNya. Isi diri kita dengan firmanNya. Ada satu ilustrasi yang bagus yang pernah disampaikan kepada saya, di dalam diri kita ada 2 serigala, serigala putih dan hitam menurut anda serigala manakah yang kuat? Serigala yang kuat adalah serigala yang diberi makan. Sama juga dalam kehidupan kita, di dalam diri kita ada 2 hal yaitu daging dan roh, manakah yang kuat? Ya tentu yang diberi makan. Bila kita terus memberi makan daging kita (seperti kepahitan, gosip, kekecewaan, dan sebagainya) maka yang kuat ya daging kita dan demikian sebaliknya bila roh kita yang diberi makan (membaca firman, doa, ibadah, persekutuan, melayani dan sebagainya) maka roh kita akan kuat dan kondisi yang terjadi tidak dapat membuat kita undur dari Tuhan
  2. Jangan tinggalkan pelayanan, persekutuan dan ibadah, saya sering sekali mendengar saat seseorang sedang mengalami masalah mereka selalu minta cuti untuk tidak melayani, persekutuan bahkan ibadah karena mereka ingin fokus menyelesaikan masalahnya. Dan kebanyakan orang yang saya dengar berkata demikian kebanyakan tidak balik lagi atau mereka balik tapi dengan kondisi semakin parah. Saat kita meminta cuti dan berhenti aktif melayani Tuhan maka detik itu sebenarnya kita sedang tidak percaya kepada Tuhan dan mulai menggunakan kekuatan kita sendiri dan saat kita menggunakan kekuatan kita sendiri yang ada bukanlah kondisi semakin baik melainkan semakin parah, Tuhan adalah sumber kehidupan bukankah seharusnya saat kondisi sedang tidak baik - baik saja kita justru semakin mendekat kepada Sang Sumber tersebut, karena yang dapat menolong yang lemah dari yang kuat hanyalah Tuhan, manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri karena itu kita membutuhkan kasih karuniaNya setiap hari. 

Akhir kata setiap hari kita memiliki PILIHAN, PILIHAN untuk taat atau berhenti taat, PILIHAN untuk terus berdoa atau berhenti berdoa, PILIHAN untuk terus baca alkitab atau berhenti baca alkitab, PILIHAN untuk terus percaya atau berhenti percaya. Jangan menjadi orang kristen yang manja yang menyerahkan pilihannya kepada kondisi yang terjadi sekarang, sudah saatnya setiap kita saat ini bangkit dan mulai buka Alkitab kita lembar demi lembar, baca dan renungkan dan bangun hubungan kita dengan Tuhan. Saya berdoa agar setiap anda yang membaca tulisan ini disegarkan diingatkan kembali untuk tidak mudah menyerah dengan kondisi yang sedang terjadi, jangan jual iman anda pertahankan hingga akhirnya, kiranya kasih Karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus memberikan anda kekuatan dan damai sejahtera agar setiap anda dapat terus berjuang hingga garis akhir dari pertandingan iman setiap anda. Tuhan Yesus memberkati. 

Comments

Popular posts from this blog

"Tuhan membuat"

Tuhan yang detail

Saat hati ini ingin menyerah